in my mind!!!

Jumat, 11 Desember 2009

Glitter Words
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]
posted by nami at 5:29:00 AM 0 comments

Minggu, 09 Agustus 2009

KITA HARUS BELAJAR



Kita harus belajar,
bahwa kita tidak dapat memaksa orang lain
bersikap baik pada kita
tapi kita bisa memilih bersikap baik pada mereka.

Kita harus belajar,
bahwa orang yang berbuat jahat pada kita
adalah orang yang bisa memperkuat
sisi terbaik diri kita.

Kita harus belajar,
bahwa sebaik-baiknya orang lain
mereka pasti pernah melukai perasan kita
dan untuk itu kita harus memaafkan mereka.

Kita harus belajar,
bahwa mengampuni diri sendiri dan orang lain
tidak saja membebaskan kita dari rasa bersalah
tetapi juga memperbesar hati dan jiwa kita.

Kita harus belajar,
bahwa lingkungan dapat merusak diri kita
tetapi kitalah yang bertanggung jawab penuh
atas semua tindakan kita.

Kita harus belajar,
bahwa tidaklah penting apa yang kita miliki
tetapi yang penting adalah siapakah kita sebenarnya
dan untuk apa kita hidup di dunia ini.

Kita harus belajar,
bahwa tak penting apa yang kita alami
yang penting adalah bagaimana kita besikap
dan bagaimana kita memilih respon

Kita harus belajar,
bahwa semua jenis penderitaan dan kekecewaan
adalah rahmat yang mengenakan topeng
yang bertujuan untuk membangun diri kita

taken from “Dari Pasir Menjadi Mutiara” by Jansen Sinamo
posted by nami at 2:09:00 AM 0 comments

Selasa, 09 Juni 2009

IF YOU DON'T USE IT, YOU LOSE IT!!!


Semua manusia yang normal (tidak gila, cacat mental atau idiot) sebenarnya memiliki dasar yang cerdas. Hanya saja kita belum menggunakan otak kita dengan baik. Seperti yang dikatakan oleh Richard Levington: “Your brain contains an estimated 100 billions neurons or nerve cells, and is capable of outstanding feats of computation and information processing. Despite this wealth of potential brain power most people use no more than about 4-10 percent of their possible brain capacity. The God news is that this is easily changed.”

Artinya, otak kita, para manusia sebenarnya terdiri dari sekitar 100 miliar neuron atau sel saraf. Sel saraf itulah ynag memungkinkan kita untuk melakukan pemrosesan informasi atau yang kita sebut berpikir itu. Proses berpikir itu sendiri, pada manusia, kebanyakan yang digunakan 4 sampai 10 persen dari kapasitas otak yang sesungguhnya. So, kuncinya biar pinter adalah asah otak alias mikir sesering mungkin. Seperti yang juga dikatakan oleh Levington, untungnya hal-hal yang menyebabkan kita tidak bisa memanfaatkan potensi otak itu semaksimal mungkin sangat mudah diubah asal ada kemauan.

Nah, orang yang males mikir ini, kalau diistilahkan oleh Bobbi de Porter dalam buku Quantum Learning disebut sebagai 'otak yang membersihkan rumahnya' atau bayangan mudahnya, seperti benang ruwet yang terurai. Dan, si “tulalit” adalah orang yang membiarkan si otak 'membersihkan rumahnya' alais tidk mau belajar.

Oleh karena itu, kita haruslah secara rutin mengasah otak agar hal diatas tidak terjadi. Hal ini sejalan dengan anjuran Islam, lakukan sesuatu secara rutin, walaupun sedikit. Bagi kalian yang masih suka belajar SKS alias Sistem Kebut Semalam, siap-siap kecewa dech.

Otak manusia, jika dioptimalkan dengan baik terdiri dari 100 miliar neuron!! (Subhanallah...)Jika seluruh jaringan telepon di dunia dikumpulkan, maka kemampuannya ekuivalen atau setara dengan kemampuan otak seukuran satu butir kacang tanah. Padahal coba sobat-sobat bayngkan , erapa ukuran otak kita?Artinya, jika otak kita dioptimalkan benar, kemampuan kita lebih hebat dibanding seluruh jaringan telepon di dunia. Subhanallah.....

So, otak harus senantiasa dirangsang agar koneksi diantara sel-selnya tetap berjalan lancar. Oleh karena itu, orang yang senantiasa belajar tidak pernah mengenal kata pikun. Contoh orang-orang yang sukses dalam usia lanjut:

Nah,tentunya kita mau seperti mereka itu, walau tua masih tetep berguna. Ini bisa kita capai bila kita sering menggunakan otak kita untuk berpikir. Kita sudah kerahui bersama, bahwa dengan malas berpikir akan mempercepat datangnya kepikunan. Makanya, mulai sekarang jangan males mikir, yah!

Pernah denger anekdot tentang otak g? Ini lho: Apa hayoo bedanya otak Einstein dengan otak kita? Tul! Jawabnya otak kita kalau dijual lebih mahal daripada otak Einstein! Nah lo kenapa coba? Jawabnya sebab otak kita jarang di pakai, so masih gress, hehehe...bisa aja. Jangan bangga lho kalau tahu anekdot itu. Bangga dibilang otaknya mahal, padahal artinya otak kita jarang dipakai buat mikir sehingga keadaannya masih mulus dan bagus. Tidak seperti otak Albert Einstein yang sudah kucel bin kumel akibat dipakai buat mikir terus-terusan.

Perlu kita ketahui ya sobat, bahwa dalam penuaan otak, setiap hari otak kehilangan berpuluh ribu neuron. Beratpun turun berangsur perlahan sampai usia 50 tahun, kemudian turun lebih cepat

Pengembangan otak dalam proses penuaan menurut konsep penuaan yg terakhir

tidak tergantung pada usia
Dengan stimulasi otak serta lingkungan, otak tetap dapat mengaktualisasikan potensinya secara kreatif dan produktif. Mitos modern perkembangan otak ini adalah "
if you don't use it, you lose it"
Fenomena lanjut usia yg masih dalam batas wajar pada satu orang pada periode tertentu tidak sama penurunannya. Nah, artinya apa? Masa tua kita bergantung pada kita sendiri, apakah kita mau menjadi pikun atau tidak.

Sumber: Bertualang ke Zona Pembelajar Oleh Izzatul Jannah dan Bahan kuliah Patologi Anatomi (Imunopatologi).

posted by nami at 9:57:00 PM 0 comments

Ketika Engkau Bersembahyang

Ketika engkau bersembahyang
Oleh takbirmu pintu langit terkuakkan
Partikel udara dan ruang hampa bergetar
Bersama-sama mengucapkan Allahu Akbar

Bacaan Al-Fatihah dan surah
Membuat kegelapan terbuka matanya
Setiap doa dan pernyataan pasrah
Membentangkan jembatan cahaya

Tegak tubuh alifmu mengakar ke pusat bumi
Ruku' lam badanmu memandangi asal-usul diri
Kemudian mim sujudmu menangis
Di dalam cinta Allah hati gerimis

Sujud adalah satu-satunya hakekat hidup
Karena perjalanan hanya untuk tua dan redup
Ilmu dan peradaban takkan sampai
Kepada asal mula setiap jiwa kembali

Maka sembahyang adalah kehidupan ini sendiri
Pergi sejauh-jauhnya agar sampai kembali
Badan di peras jiwa dipompa tak terkira-kira
Kalau diri pecah terbelah, sujud mengutuhkannya

Sembahyang di atas sajadah cahaya melangkah perlahan-lahan ke rumah rahasia Rumah yang tak ada ruang tak ada waktunya

Yang tak bisa dikisahkan kepada siapapun

Oleh-olehmu dari sembahyang adalah sinar wajah
Pancaran yang tak terumuskan oleh ilmu fisika
Hatimu sabar mulia, kaki seteguh batu karang
Dadamu mencakrawala, seluas 'arasy sembilan puluh sembilan

Puisi karya : Emha Ainun Najib

Di Rakit oleh : Jalal

posted by nami at 9:47:00 PM 0 comments